Kamis, 26 Mei 2016

Mengurus gigi yang busuk

Bagi para ilmuwan, mulut seringkali dianggap sebagai kebun binatangnya tubuh manusia. Di dalam mulut terdapat ribuan, jutaan, bahkan ratusan juta kuman yang hidup dengan nyaman. Tidak  heran, jika gigi suka ada yang bolong lama kelamaan jadi mati akibat digerogoti kuman. Wah, kebetulan. Kalau sudah mati, gigi yang bolong kan jadi tidak terasa sakit lagi. Jangan salah, gigi busuk seperti ini ternyata malah dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari.


AKIBAT LUBANG DAN TRAUMA
Gigi mati atau gigi busuk dalam dunia kedokteran sering disebut dengan gigi non vital(Gigi non vital adalah setiap gigi yang tidak memiliki suplai darah). Ini terjadi jika jaringan saraf yang terdapat di dalam gigi mati. Gigi yang normal mengandung saraf di bagian dalam, yang akan memberitahu panas dan dingin makanan juga minuman. Jika jaringan saraf ini mati atau rusak dan menghilang, bagian dalam gigi akan menjadi kosong.
Ada beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan saraf gigi menjadi mati. Pertama, akibat benturan sehingga pembulu darah gigi menjadi rusak sehingga aaraf kekurang suplai darah dan mulai mati perlahan-lahan. Misalnya pada anak kecil yang jatuh dari sepedah, petinju yang menerima pukulan keras di wajah, atau aktivitas olahraga lainnya. Kemungkinan kedua adalah akibat lubang pada gigi. Lubang pada gigi akan menyebabkan kuman masuk ke bagian dalam gigi dan menyebabkan iritasi pada saraf yang terlindungi. Jika dibiarkan tanpa diobati, kuman lama kelamaan akan menyebabkan infeksi pada saraf dan akhirnya menimbulkan kematian saraf. Selain penyebab kedua di atas, saraf gigi juga dapat rusak akibat penggunan gigi secara kasar, misalnya pada gigi orang yang giginya sering bergemurutuk saat tidur. Akan mengakibatkan tekanan pada pembulu darah dan mengurangi suplai darah pada saraf. Bayangkan sahabat zeri blogger, jika setiap malam ini terjadi, saraf lama kelamaan akan mati.

BOM WAKTU DALAM TUBUH
Ah, dibiarkan juga tidak apa-apa kok. Malah bagus karena gigi tidak bisa sakit lagi. Eit, jangan salah. Saraf yang mati adalah hidangan nikmat untuk kuman-kuman berpesta. Kuman akan berkembang biak tanpa kendali di dalam rongga gigi dan pada kahirnya terjadi infeksi yang bukan hanya pada gigi, melainkan dapat bocor ke tulang di sekitarnya dan menyebabkan bisul pada gigi. Hiiii, mengerikan bukan.
Kan bentuk gigi juga tidak berubah, buat apa dicabut ? Gigi yang mati awalnya memang tidak tampak berbeda dengan gigi yang sehat. Lama kelamaan warna gigi akan menjadi gelap. Perubahan ini terjadi karena pembulu darah di dalam saraf pecah sahabat. Perubahan warna ini akan merusak penampilan, apalagi ia bersifat permanen dan gigi tidak akan kembali putih seperti sedia kala dengan sendirinya.
Ah, gigi saya sudah bertahun-tahun mati. Tapi tidak terjadi apa-apa tuh. Waktu terjadinya infeksi pada gigi dan pembentukan bisul di akar gigi dapat bervariasi. Ada yang mengalami infeksi hanya beberapa hari setelah benturan, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Kematian gigi ini juga tidak selalu disertai nyeri sehingga tidak disadari penderitanya.

CABUT ATAU TIDAK?
Jika sahabat punya gigi yang mati, hanya ada dua pilihan. Yang pertama dicabut, yang kedua perawatan akar gigi. Pencabutan gigi hanya dianjurkan oleh dokter gigi jika tidak ada pilihan lain. Perawatan akar sangat dianjurkan karena memiliki keuntungan. Perawatan akar yang dilakukan sejak dini tidak hanya mencegah infeksi, tetapi juga menjaga warna gigi tidak banyak berubah. Selain itu, gigi dapat dipertahankan sehingga tidak menggangu saat makan, berbicara, dan tentu lebih enak dipandang sahabat.:D



Referensi
Kesehatan keluarga dokter kita
Prof. Dr. drg. Hj. Melanie S Djamil, Mbiomed 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar